Nama : Muhammad Fadhil Hilmy Zulkarnaen
Kelas : XI IPA 1
Cerita pendek

Hantu di sekolah

Pagi ini cuacanya sangat mendung, aku pun cepat-cepat berangkat sekolah walaupun masih sangat pagi. Dan sesampainya di sekolah aku langsung masuk kelasku yaitu 11 ipa 1 yang kelasnya terletak paling pojok dan di kelas belum ada satu siswapun. Aku pun duduk di kursi sambil mengerjakan tugasku yang belun selesai.

Tiba-tiba angin berhembus begitu kencang, hingga membuat pintu kelas tertutup rapat. suasanapun menjadi sangat hening, aku pun melihat jam, dan ternyata baru pukul 05:55. Pantas saja belum ada siswa yang datang.

Tiba-tiba saja bulu kundukku merinding, dan aku mendengar suara tangisan seorang perempuan.Akupun melihat ke semua sudut kelas, tetapi tidak ada siapapun. kini suaranya seperti di lemari buku yang ada di belakang kelas (perpus) Dengan rasa takut, aku pun berjalan mendekati perpus.

“Bruuukkk..” suara buku yang terjatuh, dari atas lemari. Aku pun mengambil buku itu dan anehnya kenapa buku itu bisa terjatuh. Ketika aku mengambil buku itu aku melihat darah segar yang berceceran di lantai. Kini perasaanku sangat takut, keringat dingin keluar dari tubuhku. Dan tiba-tiba pintu kelas terbuka, dan ternyata itu adalah sahabatku Bagas.

“Tumben pagi-pagi udah datang” kata Bagas sambil mendekatiku. “Iya” kataku singkat “Ehhh, Fadhil wajah kamu kok pucet banget sih?” Tanya Bagas kepadaku. Aku pun langsung menceritakan semuanya kepada Bagas “aku ngelihat darah berceceran di lantai ini.” 

“Mana?” “itu..!” Kataku sambil menunjuk ke lantai “mana, nggak ada apa-apa kok.” Kata Bagas. Dan benar saja, darah tadi tidak ada. Tapi kok bisa darah itu tiba-tiba nggak ada. “Udah lah Dil, mungkin kamu hanya halusinasi aja.” Kata Bagas.

Malam ini aku nggak bisa tidur, karena kejadian tadi pagi masih terbayang-bayang di fikiranku. Akhirnya aku mencoba tertidur, dalam tidurku aku bermimpi, dan mimpi itu seperti kejadian tadi pagi.

Dalam mimpi itu aku melihat kejadian yang begitu tragis. Seorang siswa dibunuh di kelasku, dan jasadnya dikubur di bawah lemari buku di kelasku dengan cara yang tak layak. Aku pun langsung terbangun dari tidurku. Rasanya aku sangat lelah sekali, keringat pun bercucuran di tubuhku. Aku melihat jam dinding di kamarku, dan ternyata baru pukul 02:15 dini hari.

Aku pun memikirkan mimpi itu, apa maksudnya dari mimpi itu. Aku pun kembali lagi untuk tertidur. Dan aku bermimpi, aku kembali bermimpi di kelas lagi. Ketika aku duduk di kursiku, tiba-tiba ada seorang siswa yang begitu nenyeramkan. Wajahnya tertutupi oleh rambutnya, seragamnya berlumuran darah.

“Fadhil Tolongg..” Kata perempuan itu. “Kamu siapa?” tanyaku. “Aku Dini, tolong akuuu, tolong kuburkan jasadku secara layak. Agar aku bisa pergi dengan tenang.” Jelas perempuan yang bernama Dini ittu. Tiba-tiba Dini menghilang.

Aku pun terbangun dari tidurku, sekarang aku sangat lelah sekali. Jam dindingku menunjukan pukul 05:00 pagi. Aku segara mengambil air wudhu, lalu aku shalat subuh. Setelah itu aku siap-siap berangkat sekolah. Meskipun masih sangat pagi, tapi aku ingin menolong jasad Dini. Aku pun langsung mengeluarkan motorku dan langsung berangkat sekolah.
Suasana sekolah masih sangat sepi, begitu juga di kelasku. Tapi ketika aku masuk kelas aku melihat pak alip sedang menyapu kelasku.

“Fadhil pagi pagi sudah datang” Kata pak alip kepadaku. “Iya pak.” jawabku. “Memangnya ada apa dil?” tanya pak alip. Aku pun menceritakan semua kejadian yang aku alami kemarin pagi, dan tadi malam.

“Gimana pak, mau nggak bantuin saya?” Tanyaku. “Baiklah.” jawab pak alip. Akhirnya aku dan pak alip langsung ke perpus dan ke lantainya Lalu pak alip membongkar perpus itu, dan menggalinya. Begitu mengejutkan ada kerangka manusia di bawah lantai itu. Mungkin itu adalah kerangka Mba Dini. Aku dan pak Alip langsung membungkus kerangka itu dengan kain putih, dan menguburnya dengan layak.

Setelah itu aku melihat sosok Dini tersenyum kepadaku. Lalu dia langsung menghilang. Kini kelasku menjadi nyaman dan tentram.




Comments

  1. Menaril banget ceritanya bikin merinding aja hehe

    ReplyDelete
  2. 1.Analisis Struktur
    -Abstrak (tidak ada)
    -Orientasi
    Pagi ini cuacanya sangat mendung, aku pun cepat-cepat berangkat sekolah walaupun masih sangat pagi. Dan sesampainya di sekolah aku langsung masuk kelasku yaitu 11 ipa 1 yang kelasnya terletak paling pojok dan di kelas belum ada satu siswapun. Aku pun duduk di kursi sambil mengerjakan tugasku yang belun selesai.
    Tiba-tiba angin berhembus begitu kencang, hingga membuat pintu kelas tertutup rapat. suasanapun menjadi sangat hening, aku pun melihat jam, dan ternyata baru pukul 05:55. Pantas saja belum ada siswa yang datang.

    -Komplikasi
    Tiba-tiba saja bulu kundukku merinding, dan aku mendengar suara tangisan seorang perempuan.Akupun melihat ke semua sudut kelas, tetapi tidak ada siapapun. kini suaranya seperti di lemari buku yang ada di belakang kelas (perpus) Dengan rasa takut, aku pun berjalan mendekati perpus.
    “Bruuukkk..” suara buku yang terjatuh, dari atas lemari. Aku pun mengambil buku itu dan anehnya kenapa buku itu bisa terjatuh. Ketika aku mengambil buku itu aku melihat darah segar yang berceceran di lantai. Kini perasaanku sangat takut, keringat dingin keluar dari tubuhku.

    -Evaluasi
    Dalam mimpi itu aku melihat kejadian yang begitu tragis. Seorang siswa dibunuh di kelasku, dan jasadnya dikubur di bawah lemari buku di kelasku dengan cara yang tak layak. Ketika aku duduk di kursiku, tiba-tiba ada seorang siswa yang begitu nenyeramkan. Wajahnya tertutupi oleh rambutnya, seragamnya berlumuran darah.
    “Fadhil Tolongg..” Kata perempuan itu. “Kamu siapa?” tanyaku. “Aku Dini, tolong akuuu, tolong kuburkan jasadku secara layak. Agar aku bisa pergi dengan tenang.” Jelas perempuan yang bernama Dini ittu. Tiba-tiba Dini menghilang.
    Aku pun terbangun dari tidurku, sekarang aku sangat lelah sekali.

    -Resolusi
    “Gimana pak, mau nggak bantuin saya?” Tanyaku. “Baiklah.” jawab pak alip. Akhirnya aku dan pak alip langsung ke perpus dan ke lantainya Lalu pak alip membongkar perpus itu, dan menggalinya. Begitu mengejutkan ada kerangka manusia di bawah lantai itu. Mungkin itu adalah kerangka Mba Dini. Aku dan pak Alip langsung membungkus kerangka itu dengan kain putih, dan menguburnya dengan layak.

    -Koda
    Setelah itu aku melihat sosok Dini tersenyum kepadaku. Lalu dia langsung menghilang. Kini kelasku menjadi nyaman dan tentram.

    2.Amanat
    Apabila ada seseorang maupun bukan berupa manusia meminta tolong, kita harus membantunya selama niat kita baik pasti tidak akan terjadi apa-apa, karena kita dan dia"bukan manusia" sama-sama diciptakan oleh Tuhan yang maha esa, dan sebagai mahluk ciptaan Tuhan kita harus saling membantu selama itu hal yang positif dan tidak melanggar perintah dari Tuhan.

    3.Bahasa
    Bahasa yang digunakan adalah baku sesuai kaidah bahasa Indonesia, dilengkapi dengan kata sehari-hari. Cerpen sepanjang 592 kata.


    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mencari Refrensi-Refrensi yang relevan

5 Pertanyaan Tentang Saya

Proses penulisan karya ilmiah : Menentukan poin poin bagian Pendahuluan